Pernahkah kamu “bertarung” melawan diri sendiri untuk mewujudkan apa yang kamu, atau bahkan orang lain, inginkan?
Setiap manusia memiliki sisi gelap yang sering kali disembunyikan atau dianggap tak pernah ada. Padahal, sering kali kita "bertarung" melawan sisi gelap tersebut agar bisa menang. Inilah yang disebut shadow work.
Shadow work © George Becker from Pexels |
Mengutip scottjeffrey.com, shadow atau bayangan diri adalah sisi emosional manusia, seperti amarah, iri hati, keserakahan, keegoisan, keinginan, atau perjuangan untuk mendapat kekuasaan yang sering kali disebut sebagai “sisi gelap”.
Kebanyakan manusia mencoba untuk menyangkal, bahkan mengenyahkan, sisi emosional tersebut karena dianggap inferior, jahat, atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Apa pun yang tidak sesuai dengan sikap sadar yang kita pilih tentang diri kita akan termanifestasi dalam sisi gelap ini.
Sisi gelap ini sering kali tidak diakui oleh “diri sadar”. Padahal, bayangan inilah yang mewakili diri manusia untuk bisa memahami kualitas diri yang tidak lagi kita klaim sebagai milik kita, termasuk kualitas positif yang melekat dalam diri manusia. Bayangan inilah yang kemudian bekerja seperti bola pejal; semakin ditekan, semakin ia muncul di alam bawah sadar manusia sebagai “sesuatu yang tidak kita sadari”.
Pada dasarnya, sisi gelap ini tidak bisa dihilangkan karena ia adalah bagian dari diri manusia. Ketika lahir, manusia tidak hanya mengenal sisi kebaikan, cinta, kemurahan hati, tetapi juga mengungkapkan kemarahan, keegoisan, dan keserakahan. Emosi ini merupakan bagian dari sisi kemanusiaan.
Akan tetapi, saat dewasa, sifat-sifat tersebut diasosiasikan sebagai sesuatu yang tidak baik dan ditolak oleh manusia. Padahal, bayangan diri tersebut merupakan bagian dari kebutuhan manusia yang bersifat biologis dan naluriah sehingga tidak bisa dihilangkan.
Apa yang perlu kamu pahami tentang shadow work
Sejak dulu, saya selalu berpikir bahwa manusia bisa menjadi pribadi yang baik seutuhnya dan benar-benar meninggalkan “sisi gelap” sehingga menjadi manusia sempurna. Sayangnya, perjalanan spiritual saya selama sepuluh tahun ke belakang membuktikan bahwa sisi gelap tidak pernah bisa dihilangkan.
Lalu, apa yang bisa dilakukan? Menerima, memahami, baru kemudian mengelolanya.
Hampir setiap hari kita mendengar kalimat bernada positif yang mengajak kita untuk hanya berpikir atau melakukan hal positif. Tapi, bagaimana dengan sisi gelap yang sudah sejak dulu diasosiasikan sebagai sesuatu yang negatif?
Ternyata, ada beberapa manfaat yang bisa kita rasakan ketika mengenal dan memahami bayangan atau sisi gelap kita, di antaranya:
#1: Memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri dan orang lain
Saat kita mengintegrasikan sisi gelap ke dalam sisi terang kita, menerimanya sebagai bagian dari kita, maka kita akan diri kita secara lebih jelas. Kita yang manusia, membumi, dan utuh. Ketika kita menerima sisi gelap diri, maka kita akan lebih mudah menerima banyak hal yang menimpa kita; baik senang maupun sedih.
Hal ini kemudian menjadi kita lebih memahami integritas kita sebagai manusia sehingga tidak mudah terguncang oleh perilaku orang lain yang menyakitkan. Bahkan, dengan memahami sisi gelap dalam diri, kita akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain.
#2: Lebih objektif menilai sesuatu
Saat kita menerima dan memahami sisi gelap kita, maka kita akan lebih mudah untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di dunia ini secara objektif. Kita tidak lagi melihat sesuatu sebagai dikotomi benar dan salah, baik dan buruk, atau hitam dan putih karena kita memahami bahwa manusia hanya ada di keremangan atau wilayah yang abu-abu.
Dengan melihat segala sesuatu secara objektif, kita akan lebih mudah menentukan mana yang baik untuk diri kita atau lingkungan sekitar sehingga kita lebih realistis dalam memutuskan sesuatu.
Selain itu, kita juga tidak akan memiliki sikap yang sombong atau minder karena setiap orang dilihat sebagai manusia yang setara, dengan kelebihan dan kekurangannya yang unik. Dengan menyadari sisi gelap diri, kita akan bisa menilai lingkungan sekitar secara lebih akurat.
#3: Meningkatkan energi dan kesehatan fisik
Menekan diri sendiri untuk terlihat baik di mata publik bukanlah hal yang mudah. “Pertarungan” kita dengan diri sendiri sering kali membuat kita kewalahan hingga akhirnya ingin menyerah dan kalah.
Tapi, saat kita memahaminya, kita akan mampu mengelola sisi gelap tersebut dengan baik sehingga energi yang kita gunakan untuk berkompromi akan jauh lebih sedikit ketimbang energi yang kita habiskan untuk bertarung mati-matian.
Shadow work pada dasarnya merupakan salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk membebaskan sumber energi dalam diri yang sebenarnya bisa melindungi diri sendiri. Dengan mengelola sisi gelap diri, kita pun bisa meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional. Hal ini dapat dicapai karena sisi gelap diri memberi manusia kekuatan batin dan keseimbangan yang lebih besar agar setiap manusia bisa menghadapi tantangan hidup.
#4: Memacu kreativitas
Pernahkah kamu menulis, menggambar, melukis, atau bekerja ketika merasa sedih, marah, atau kecewa? Inilah salah satu manfaat yang bisa kita berdayakan ketika sisi gelap kita muncul suatu hari.
Kebangkitan kreativitas saya dalam menulis muncul ketika saya sedang bertarung dengan sisi gelap saya. Pada saat itu, ia bekerja dengan cara “menuliskan” setiap rasa sakit di dalam diri saya sehingga saya bisa mengelolanya dengan cara menulis dan melukis. Sejak saat itu, saya berteman dengan sisi gelap saya dan mampu mengelolanya dengan baik melalui kreativitas yang saya hasilkan.
Jadi, bagaimana sisi gelap kita bekerja? Hal itu hanya akan baru kita ketahui setelah kita menerima diri kita seutuhnya.
Comments
Post a Comment